Persija Jakarta

Persija
Berdiri: 1928
Alamat: Jl. Tulodong Bawah II No.3 Kebayoran Baru Indonesia
Telepon: +62 (0) 21 9827 8677
Faksimile: +62 (0) 21 9828 8685
Ketua: Ferry Paulus
Direktur: Benny Irwan
Stadion: Gelora Bung Karno
Sejarah Singkat
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Pasca Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta (Persija). Pada saat itu, Nederlandsch Indisch Voetbal Unie (NIVU) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada.

Di sisi lain, Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO) sebagai perserikatan tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar, dan merembet ke anggotanya, termasuk VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri, dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija.

Sempat menjadi jawara di era Perserikatan, klub ini semakin bersinar di era sepakbola profesional, setelah mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kala itu.

Sayang seiring dengan lengsernya pria yang akrab di sapa Bang Yos itu, maka kondisi keuangan Persija menjadi tidak jelas. Hal itu setelah dana Anggaran dan Pendapatan Belaja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang selama ini menopang kehidupan tim, tak lagi bisa dinikmati.

Akibatnya Persija mengalami krisis finansial yang hingga saat ini masih terus dialami tim yang memiliki pendukung fanatik yang cukup besar bernama Jak Mania.

Pada Superliga Indonesia 2009/10, suasana tak kondusif di dalam manajemen klub membuat kehilangan calon investor. Dampak lainnya, manajemen terlambat memburu pemain. Bahkan untuk kursi pelatih hingga sekarang belum kejelasan siapa yang bertugas. Benny Dollo menjabat sebagai direktur teknik Persija, sementara Rahmad Darmawan resmi menangani klub ini untuk musim 2010/11 setelah melepas jabatan pelatih Sriwijaya FC Palembang.

Pada akhir 2011, PSS mengakui PT. Persija Jaya sebagai administratur di kompetisi resmi. Hal itu membuat  terjadinya dualisme di dalam tim asal Jakarta ini. PT. Persija Jaya tampil di Indonesia Premier League (IPL) di penyelenggara Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Sementara PT. Persija Jaya Jakarta tetap ikut di Indonesia Super League (ISL) di bawah PT. Liga Indonesia.


Perserikatan1931: Juara
1933: Juara
1934: Juara
1938: Juara
1952: Runner-up
1954: Juara
1964: Juara
1971/73: Juara
1973/75: Juara
1975/78: Runner-up
1978/79: Juara
1987/88: Runner-up

Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-12 Wilayah Barat
1995/1996: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
1996/1997: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
1998/1999: Semi-Final
1999/2000: Semi-Final
2001: Juara
2002: 8 Besar
2003: Peringkat ke-7
2004: Peringkat ke-3
2005: Runner-up
2006: 8 Besar
2007: 4 Besar

Superliga Indonesia2008/09: Peringkat ke-7
2009/10: Peringkat ke-5
2010/11: Peringkat ke-3

Piala Indonesia2005: Runner-up
2006: Semi-Final
2007: Peringkat ke-3
2008/09: Perempat-Final
2009/10: Perempat-Final
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 26 September 2012

JOKOWI BANGUN STADIUM UNTUK PERSIJA SEHARGA 1.2 T

Bambang Pamungkas & Ferry Paulus - Persija Jakarta (GOAL.com/Ist)
Ketua umum Persija Jakarta yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) Ferry Paulus menyambut gembira ide Joko Widodo untuk membangun sebuah stadion bertaraf internasional senilai Rp1,2 triliun.

Berdasarkan quick count sejumlah lembaga, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) mengungguli kandidat lainnya, Fauzi Wibowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dalam pemilu kepala daerah (Pemilukada) lalu.

“Selamat kepada kemenangan bapak Joko Widodo di masa quick count ini. Semoga terus sukses dan lancar hingga peresmian,” ujar Ferry dalam rilisnya.

“Persija Jakarta menyambut baik ide akan dibangunnya stadion untuk Persija. Ini semua demi kemajuan sepak bola Jakarta dan kesuksesan Persija pada khususnya. Tentu berita ini sangat menggembirakan dan Persija Jakarta siap berdiskusi dengan pihak bapak Jokowi.”

Rencana pembangunan stadion terkait dengan janji yang dilontarkan Jokowi kepada kelompok suporter The Jak Mania saat mendukung Persija melawan Persela Lamongan di Stadion Manahan Solo pada Mei lalu. Saat jeda, Jokowi menghampiri ribuan The Jak Mania di tribun utara, dan terlibat perbincangan.

“Saya sudah pikirkan soal stadion, dan anggarannya sekitar Rp1,2 triliun. Menurut saya jumlah itu sudah bisa untuk membangun stadion internasional yang layak dan mewah. Masak tim di Jakarta tidak memiliki fasilitas stadion yang memadai,” kata Jokowi akhir pekan kemarin di Solo.

“Tempatnya sudah ada, tapi belum bisa saya sebutkan di sini. Yang jelas, stadion itu bisa juga berguna untuk ruangan terbuka hijau.”

Sumber : goal.com

0 Comment:

Posting Komentar

Popular Posts